MAMJ (HUMAS) — Sekarang ini sudah mulai berkurang Madrasah yang menjadikan kitab kuning sebagai rujukan utamanya dalam mengajarkan anak-anak tentang ilmu-ilmu agama. Padahal, banyak pesan, nilai, dan ajaran yang terkandung dalam kitab kuning yang bisa menjadi bekal anak-anak dalam menyongosong kehidupan. Maka dari itu, kita perlu mengembalikan tradisi pembelajaran kitab kuning dalam proses belajar mengajar di Madrasah Aliyah Miftahul Jannah yang banyak berkembang di masyarakat. Penegasan ini disampaikan oleh Kepala Madrasah MAS Miftahu Jannah Selatbaru, beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya kitab kuning harus dikembangkan di lingkungan Madrasah. Sebab, sejatinnya Madrasah merupakan anak kandung dari Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang kuat dengan tradisi kitab kuningnya.
Melalui metode temuannya, mendidik para santri di pesantrennya dengan cepat bisa membaca kitab kuning yang selama ini dianggap sulit. Sebagai tindak lanjut kegiatan ini, Guru yang mendasar dari alumni Pesantren Pondok Tremas Jawa Timur, untuk memperoleh keterampilan membaca kitab kuning sekaligus dengan metodologinya,
Para guru yang mengajar itu nantinya diharapkan bisa mengajarkan kembali kepada para guru yang lain di daerahnya masing-masing sekembalinya dari pesantren, upaya menguatkan kembali tradisi kitab kuning sebagai bahan ajar dalam proses pembelajaran di lingkungan Madrasah dapat segera terwujud. Ini ditandai salah satunya dengan semakin banyaknya guru madrasah yang mampu mengakses kitab kuning sebagai sumber ajarnya,
Sementara itu menurut kepala madrasah pembelajaran ini memang bertujuan meningkatkan kemampuan guru Madrasah dalam menggali sumber ajar dari kitab kuning. Selain itu juga untuk memperkuat kembali tradisi pembelajaran kitab kuning di lingkungan Madrasah.
Beri Komentar